Sentani menjadi primadona wisata baru di Papua
Danau Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura, Papua, tak hanya cantik secara fisik. Namun masih ada banyak cerita di balik kemolekannya, membuat satu legenda dan sejarah.
Danau Sentani terletak di ketinggian 75 mdpl. Panjang danaunya 30 kilometer. Di wilayah danau terdapat 22 pulau kecil yang tersebar di seluruh danau, terbagi jadi tiga wilayah yaitu timur, tengah, dan barat. 24 Kampung adat yang masuk ke tiga wilayah ini dibedakan berdasarkan dialek bahasa Papua.
Legenda Danau Sentani
Seperti tempat-tempat unik lain di Indonesia yang menjai tempat wisata,
Sentani juga memiliki legenda sendiri. Sohibul hikayat, orang Papua
Nugini sedang menunggang seekor naga. Mereka tiba-tiba terdampar di
wilayah ini. Naga mati, tapi penunggangnya berhasil selamat. Mereka buat
peradaban. Katanya, kepala naga ada di sebelah timur danau, buntutnya ada di sebelah barat.
Kok bisa masyarakat sentani mengenal
naga? Rupanya naga tersebut berbeda dengan naga yang diilustasikan oleh
warga tionghoa. Soal naga di Papua ini ada kaitannya dengan keberadaan
endemi hiu dan barakuda di Danau Sentani. Hal ini tampak aneh karena
lazimnya hiu habitatnya di air
laut. Menurut penelitian ilmiah, hiu-hiu itu sudah beradaptasi dengan
air payau hingga air tawar. Tak hanya di Sentani, di Danau Kakaban juga
bisa ditemukan binatang laut yang hidup di air tawar.
Hiu Sentani memiliki keunikan. Hiu di
Sentani memiliki moncong berbentuk gergaji, oleh karenanya lazim disebut
hiu gergaji. Secara ilmiah, hiu Sentani dikenal dengan Pritis microdon.
Ikan ini termasuk yang dilindungi dan hampir punah. Pada medio tahun
1969-1971 penggunaan jaring insang mampu menangkap 151 ekor hiu Sentani.
Tetapi tahun 1974 hiu Sentani hanya tertangkap 1
ekor dan bertahun-tahun berikutnya tidak pernah ada lagi. Dan di tahun
1990-an sudah sangat jarang ada hiu gergaji nampak di permukaan.
Festival Sentani
Raja Ampat memang lebih dulu populer di dunia wisata
daripada Sentani. Untuk itu, pemda Papua membuat festival di Sentani
sebagai salah satu media mempromosikan Danau Sentani. Dengan latar
belakang Pegunungan Cyclops, Danau sentani menyajikan pemandangan yang
elok mempesona.
Festival Danau Sentani
merupakan ajang tahunan yang berlangsung di Danau Sentani, Kabupaten
Jayapura, Provinsi Papua. Festival budaya ini menampilkan keragaman
budaya suku Sentani, mulai dari atraksi adat, tarian, musik, dan
kuliner.
Pertama kali digelar di tahun 2008, hingga kini festival tersebut telah berhasil menyedot perhatian wisatawan
mancanegara. Wisatawan domestik pun seiring waktu semakin bertambah,
terutama orang Indonesia yang tinggal di wilayah Indonesia bagian tengah
dan timur.
Festival Sentani berlokasi di Pantai Khalkote, tepian Danau sentani. Dari bandara Sentani hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit naik mobil.
Setiap tahunnya Festival Danau Sentani
selalu berlangsung pada 19 Juni. Festival ini berlangsung selama hampir
sepekan. Festival Sentani mengenakan tiket masuk bagi pengunjung, mirip
seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tiket masuk biasanya dikenakan untuk
parkir, Anda akan dikenakan ongkos parkir sebesar Rp 10.000. Bila Anda
masuk ke area berjalan kaki, maka Anda tidak dikenakan tiket masuk.
Penginapan di Sentani
Sebagai daerah tujuan wisata, tempat penginapan tidak sulit Ana temukan. Hanya saja memang tidak banyak hotel
berbintang yang bisa dipilih. Soal hotel berbintang, baru ada satu
hotel berbintang yaitu Travellers Hotel yang menawarkan harga kamarmulai
dari Rp 900.000.
Kalau hotel berbintang ini sudah penuh,
masih ada hotel lain yang murah meriah dan tidak mengecewakan seperti
Sentani Indah Hotel dan Ratna Indah Hotel. Harganya mulai dari Rp
300.000. Hotel-hotel ini berada di dekat dengan Pantai Khalkote, hanya
sekitar 10-15 menit perjalanan darat dengan mobii.
Kalau masih tidak puas dengan hotel
melati tersebut, bolehlah mencari di Jayapura yang sudah ada Aston
Jayapura dan Swissbell Hotel namun harap diingat, jaraknya satu jam
perjalanan menuju Sentani J
Akses menuju Sentani
Dari Indonesia bagian barat, Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan. Dari Makassar dilanjutkan menuju Bandara Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Beberapa maskapai menjadwalkan transit terlebih dahulu di Bandara
Frans Kaiseipo Biak, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Waktu tempuh
antara Makassar ke Biak sekitar 3 jam. Sementara dari Biak menuju
Bandara Sentani sekitar satu jam.Dari Indonesia bagian barat, Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan. Dari Makassar dilanjutkan menuju Bandara Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Maskapai yang melayani rute Makassar (Bandara Sultan Hasanuddin) – Jayapura (Bandara Sentani) adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Merpati, Batavia Air,dan Sriwijaya Air. Penerbangan rute tersebut tersedia setiap hari. Harga tiket tergantung pada bulan musim liburan dan biasanya berkisar satu juta rupiah.
Untuk menuju Danau Sentani
tidaklah sulit. Dari bandara Sentani hanya butuh 15 menit perjalanan
menggunakan mobil. Moda lain yang bisa dipilih seperti taksi, rental
mobil, atau ojeg.
Agenda Festival Sentani
Sebelum datang ke Festival Sentani, ada baiknya Anda mencek terlebih dahulu di situs www.SentaniLakeFestival.com
. Wisata yang dijajakan seperti kuliner berbagai jenis makanan khas
Sentani, menganyam rambut keriting, tur keliling Danau Sentani, dan yang
paling menarik adalah tari perang Felabhe yang dibawakan oleh 500an
pria.
Wisatawan juga diajak untuk berinteraksi
langsung dengan masyarakat Sentani di rumah mereka masing-masing.
Dengan cara ini, wisatawan dapat belajar lebih dekat dengan budaya
Sentani.
Sumber : obyekwisataindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar